Rabu, 07 Maret 2012
KELENJAR BERACUN IKAN
Kelenjar beracun merupakan derivat kulit yang merupakan modifikasi kelenjar yang mengeluarkan lendir. Kelenjar beracun ini bukan saja dipergunakan untuk pertahanan diri saja, tetapi juga untuk menyerang dan mencari makan. Studi tentang racun ikan ini dinamakan ichthyotoxisme, yang meliputi ichthyosarcotoxisme (mempelajari berbagai macam keracunan akibat memakan ikan beracun) dan ichthyoacanthotoxisme (mempelajari sengatan ikan berbisa). Jadi ichthyotoxisme tidak terbatas mempelajari yang dikeluarkan oleh kulit saja, melainkan racun yang berasal dari organ-organ lain dan gejala keracunan dengan segala aspek-aspeknya. Ikan-ikan yang sistem integumennya mengandung kelenjar beracun antara lain ikan-ikan yang hidup disekitar karang, ikan lele dan sebangsanya (Siluroidea), dan golongan Elasmobranchii (Dasyatidae, Chimaeridae, Myliobathidae). Beberapa jenis ikan buntal (Tetraodontidae) juga terkenal beracun, tetapi racunnya bukan berasal dari sistem integumennya, melainkan dari kelenjar empedu.
Ikan lepu ayam (Pterois volitans dan Pterois russeli) mempunyai alat beracun yang terdiri dari 13 jari-jari keras sirip punggung, 3 jari-jari keras sirip dubur, dan 2 jari-jari keras sirip perut. Jari-jari kerasnya berbentuk panjang, lurus, ramping dan indah warnanya. Pada bagian sisi kiri kanan jari-jari keras tersebut terdapat celah yang terbuka sehingga membentuk saluran. Jari-jari keras ini dilapisi oleh selaput integumen. Pada ikan lepu angin (Scorpaena guttata) alat beracunnya terdiri dari 12 jari-jari keras sirip punggung, 3 jari-jari keras sirip dubur, dan 2 jari-jari keras sirip perut. Ikan lepu tembaga (Synanceja horrida) mempunyai racun yang dapat mematikan manusia. Racunnya ini terdapat pada 13 jari-jari keras sirip punggung, 3 jari-jari keras sirip dubur, dan 2 jari-jari keras sirip perut. Ikan lepu tembaga paling ditakuti oleh nelayan. Badannya berbintil-bintil dengan warna kecoklatan. Ikan lepu tembaga tinggal didasar perairan dangkal berpasir atau berkarang dan di daerah yang terdapat vegetasi samo-samo (Enhalus acoroides). Gerakannya lamban dan pada siang hari hanya berdiam diri pada waktu yang lama. Permukaan tubuhnya yangmempunyai warna yang mirip benar dengan dasar perairan dan bentuknya seperti batu sehingga ikan ini sukar untuk dilihat. Kadang-kadang kulitnya ditutupi pasir atau bahan lainnya. Dibandingkan dengan lepu ayam atau lepu angin, ikan lepu tembaga mempunyajari-jari keras beracun yang lebih pendek dan kukuh.
Ikan beronang (Siganus sp.) mempunyai kelenjar beracun yang terdapat pada 13 jari-jari keras sirip punggung, 4 jari-jari keras sirip perut dan 7 jari-jari keras sirip dubur. Kantung kelenjar pada Siluroidea umumnya terdapat pada dasar jari-jari keras sirip punggung dan dada, yang dilengkapi gerigi yang membengkok ke dalam. Bila kantung kelenjar tersebut tertekan oleh jari-jari siripnya akan mengeluarkan cairan yang beracun melalui sebuah alur yang terdapat pada jari-jari keras tersebut dan diteruskan kedalam luka. Beberapa anggota Siluroidea, misalnya ikan sembilang (Plotosus canius), ikan lele (Clarias batrachus). Kelenjar beracun ikan pari (Dasyatis) terdapat pada duri di ekornya. Duri ini tersusun dari bahan yang disebut vasodentine. Sepanjang kedua sisi duri tersebut terdapat gerigi yang membengkok ke belakang. Duri tersebut ditandai dengan adanya sejumlah alur yang dangkal sepanjang duri. Sepanjang tepi alur pada bagian bawah duri, didapatkan suatu celah yang dalam. Jika diamati dengan teliti maka pada celah ini akan tampak berisikan suatu jalur berupa jaringan kelabu, ”spongy” lembut meluas sepanjang celah. Racun dihasilkan oleh jaringan ini. Meskipun jumlahnya lebih sedikit daripada yang dihasilkan bagian lain dari selaput integumen dan bagian khusus tertentu kulit pada ekor yang terletak didekat duri. Celah ini berfungsi untuk melindungi jaringan kelenjar. Mengingat adanya racun pada duri ekor ikan pari ini, maka para nelayan akan membuang duri tersebut segera setelah ikan tertangkap untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar