Selasa, 28 Februari 2012
LENDIR
Sel kelenjar yang berbentuk piala dan terletak di dalam epidermis, mengeluarkan suatu zat (semacam glycoprotein) yang dinamakan mucin. Apabila mucin ini bersentuhan dengan air maka akan berubah menjadi lendir.
Kegiatan sel kelenjar ersebut akan menentukan ketebalan lendir yang menutupi kulit. Umumnya ikan yang idak bersisik memiliki lendir yang lebih tebal dibandingkan dengan ikan yang bersisik. Hal ini merupakan suatu keadaan pengganti ketiadaan sisiknya. Ketebalan sisik yang menyelimuti tubuh ikan tidak selalu sama dari waktu kewaktu.
Pada keadaan yang genting, seperti bila melepaskan diri dari bahaya, sel kelenjar akan lebih giat lagi untuk mengeluarkan lendir sehingga lapisan lendir menjadi lebih tebal daripada keadaan normal. Lendir berguna untuk mengurangi gesekan dengan air supaya ikan dapat berenang lebih cepat, berperan dalam proses osmoregulasi sebagai lapisan semipermiabel yang mencegah keluar masuknya air melalui kulit, mencegah infeksi dan menutup luka. Pada beberapa ikan, lendir berguna untuk menghindarkan diri dari kekeringan. Ikan paru-paru (Protopterus) di Afrika mengadakan tidur musim panas (summer destivation) pada musim kemarau dengan cara membuat lubang pada dasar sungai yang berlumpur. Apabila dasar sungai menjadi kering selama musim kemarau, ia akan tetap tinggal didalam lumpur yang dibuatnya dan tubuhnya dibungkus dengan lendir agar kulitnya selalu tetap basah. Bila musim penghujan tiba dan sungaipun kembali berair kembali maka ia akan keluar dari lubangnya. Beberapa ikan menggunakan lendir untuk membuat sarangnya dalam rangka melindungi telur yang telah dibuahi dari gangguan luar, misalnya ikan sepat siam (Trichogaster pectoralis), sepat rawa (Trichogaster trichopterus) dan lain-lain.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar